Nama : Mahbub Masduqi
NIM : 4411410021
A.
Judul
Pengenalan Alat
– Alat Meteorologi dan Klimatologi di Kantor BMKG Semarang
B.
Tujuan
- Mahasiswa dapat mengetahuhi tugas-tugas BMKG
- Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat apa saja yang ada di BMKG
- mahasiswa dapat mengetahui fungsi alat- alat apa saja yang ada di BMKG
- Mahasiswa dapat menganalisis pentingnya BMKG bagi masyarakat
C.
Landasan Teori
Meteorologi dan Klimatologi
Meteorologi berasal dari dua kata
yang mempunyai makna /arti yaitu Meteoros yang berarti benda
yang ada di dalam udara dan Logos yang berarti ilmu/kajian. jadi
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca
yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer). Sedangkan Klimatologi berasal
dari kata klima yang berarti kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos
yang berarti ilmu jadi klimatologi
adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda,
keterkaitan degan aktivitas manusia
Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Atmos berarti lapisan uap dan
Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Atmos berarti lapisan uap dan
Spaira yang berarti bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang
menyelimuti planet termasuk bumi. Atmosfer sendiri mempunyai
karakteristik. Karakteristik atmosfer tersebut adalah tidak tampak, tidak
berwarna dan dapat dimampatkan (kompresibel) Masa total 56 x
1014 ton.
Atmosfer juga mempunyai kegunaan bagi
bumi dan brperan penting seperti melindungi penghuni bumi dari radiasi
matahari. Banyak gejala atmosfer (awan, hujan, badai guruh, badai tropis,
perubahan iklim). Dapat dieksplorasi dan dieksploitasi (teknologi hujan buatan,
energi angin). Media transportasi peka cuaca (cumulonimbus: jalan maut). Tempat
pembuangan zat pencemar.Atmosfer bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu
troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer ,
termosfer dan eksofer. Berikut
adalah penjelasannya.
a. TROPOSFER
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah. Semua
fenomena tentang cuaca dan hujan terjadi di lapisan ini. Didalam
troposfer Terdapat penurunan suhu. Pertukaran panas banyak terjadi di lapisan troposfer bawah. Batas
yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut dengan tropopause. Ketinggiannya lebih besar di daerah equator daripada di
daerah kutub. Di equator ketinggiannya terletak pada 18 km dengan suhu
-80 οC, sedangkan di kutub hanya mencapai 6 km
dengan suhu -40 οC.
b. STRATOSFER
Stratosfer
merupakan lapisan di atas tropopause. Stratosfer lebih tebal di kutub dan tipis di equator bahkan
sering tidak ditemukan di equator. Terjadi
kenaikan suhu dikarenakan adanya lapisan ozonosfer (O3) yang menyerap radiasi
ultra violet matahari. Merupakan
lapisan inversi, sehingga pertukaran antara stratosfer dengan troposfer melalui
tropopause sangat kecil. Batas
yang menandai berakhirnya lapisan ini adalah stratopause. Terletak
pada ketinggian sekitar 60 km, dengan suhu mencapai 0 οC
c. MESOSFER
Merupakan
lapisan di atas stratosfer dengan ketinggian antara 60 – 85 km. Ditandai dengan adanya penurunan orde suhu 0.4 οC setiap
100 m, karena lapisan mesosfe mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif. Bagian
atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang
mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100οC. Mesopause terletak pada ketinggian sekitar 85 km. Di
lapisan ini sebagian meteor terbakar.
d. TERMOSFER
Terletak di atas mesopause dengan ketinggian 85 – 300 km Ditandai
dengan kenaikan suhu dari - 100 οC sampai ratusan bahkan ribuan derajat. Bagian
atas lapisan atmosfer dibatasi oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300
km sampai pada ketinggian rumbai-rumbai bumi, yaitu 1000 km. Suhu termopause adalah konstan terhadap ketinggian, akan tetapi
berubah dengan waktu. Suhu
malam hari berkisar antara 300 – 1200 οC. Siang
hari berosilasi antara 700 dan 1700 οC. Kerapatan termopause sangat kecil kira-kira 10-13 kali
kerapatan atmosfer permukaan tanah. Arti penting atmosfer bagi
kehidupan di bumi adalah melindungi kehidupan di bumi dari radiasi matahari
yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada
malam hari. Mencegah benda-benda asing masuk ke bumi.
3.
RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
Gerakan bumi ada dua yaitu Rotasi Bumi adalah,
perputaran bumi pada porosnya
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam yang kedua revolusi Bumi adalah, gerakan bumi mengelilingi matahari Revolusi bumi dengan Kecepatan 18,5 mil/dt dengan waktu 365 hari, 5 jam, 48,8 dt. Revolusi bumi ini menghasilkan perubahan musim. Tiga gejala alam tentang penerusan panas ke bumi yaitu Konduksi Adalah panas merambat melalui benda pengantar (logam, bahan cair). Konveksi Adalah proses perambat dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara) dan Radiasi Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan transparansi (udara).
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam yang kedua revolusi Bumi adalah, gerakan bumi mengelilingi matahari Revolusi bumi dengan Kecepatan 18,5 mil/dt dengan waktu 365 hari, 5 jam, 48,8 dt. Revolusi bumi ini menghasilkan perubahan musim. Tiga gejala alam tentang penerusan panas ke bumi yaitu Konduksi Adalah panas merambat melalui benda pengantar (logam, bahan cair). Konveksi Adalah proses perambat dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara) dan Radiasi Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan transparansi (udara).
Proses pemindahan gelombang energi
dengan gelombang elektromagnetik
Insolasi→insolation (incoming solar radiation) Adalah Energi yang datang dari matahari yang sampai ke permukaan bumi. Terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak adalah infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah ultraviolet.
Insolasi→insolation (incoming solar radiation) Adalah Energi yang datang dari matahari yang sampai ke permukaan bumi. Terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak adalah infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah ultraviolet.
Macam–macam sinar tampak/spektrum radiasi
yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Warna-warna
tersebut akan terlihat bila energi matahari menembus titik-titik hujan.
4.
Keseimbangan panas bumi
35% radiasi matahari yang diterima bumi
kembali ke ruang angkasa dalam bentuk gel pendek oleh hamburan dan pemantulan
awan, partikel debu, molekul udara, dan permukaan bumi (albedo bumi 2%
dipantulkan permukaan bumi 6% dihamburkan atmosfer, 27% dipantulkan awan 14%
diserap atmosfer (awan,debu, gas permanen 51% diserap permukaan bumi
→ memanaskan atmosfer 34% radiasi matahari langsung ,17% radiasi langit/radiasi
baur = total radiasi yang diterima bumi 65% (51%+ 14%). Rerata suhu bumi secara
keseluruhan adalah konstan →65% radiasi yang diterima harus dipancarkan
lagi. 17% hilang ke angkasa (tidak memanasi atmosfer) 6%
radiasi bumi yang terserap atmosfer (radiasi atmosfer) 9% diterima atm
melalui panas yang dibawa arus turbulensi dan konveksi 19% diterima
atm (kondensasi uap air). Jumlah yang dipancarkan ke ruang angkasa oleh
atmosfer 14%+6%+9%+19%= 48% .Jumlah yang dipancarkan langsung ke angkasa dari
permukaan bumi 17%. Jadi 48%+17% = 65%. Besarnya insolasi bervariasi yaitu dalam
sehari, musim yang berbeda, lintang yang berbeda.
5.
ALBEDO (α)
Merupakan perbandingan antara radiasi yang
dipantulkan kembali dengan radiasi yang diterima oleh suatu permukaan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi insolasi :
·
Konstanta matahari yang tergantung pada: energi yang
dikeluarkan oleh matahari jarak antara matahari dan bumi
·
Kejernihan atmosfer
·
Lama periode penyinaran matahari
·
Sudut datang sinar matahari tengah hari
Perjalanan suhu dalam setahun adalah fluktuasi
temperatur tahunan berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Fluktuasi
tersebut berhubungan erat dengan lintang bumi. Di katulistiwa fluktuasi kecil,
semakin jauh dari katulistiwa semakin besar
Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu Pola katulistiwa, Pola daerah sedang, Pola daerah kutub dan Pola Katulistiwa.
Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu Pola katulistiwa, Pola daerah sedang, Pola daerah kutub dan Pola Katulistiwa.
Fluktuasi temperatur tahunan kecil, lebih
kecil daripada flukruasi tempertaur harian. Mempunyai dua maksimum dan dua
minimum yagn terjadi berturut-turut saat matahari berada di atas daerah itu dan
pada saat berada di garis balik
a. Pola Daerah Sedang
Dalam pola ini menunjukkan fluktuasi temperatur yang
besar. Fluktuasi ini akan diperbesar jika suatu daerah terletak di tengah
benua. Lebih kecil jika berdekatan dengan laut. Fluktuasi tahunan lebih besar
dari pada fluktuasi harian. Terdapat
satu maksimum dan satu minimum.
b. Pola Daerah
Kutub.
Fluktuasi
sangat besar. Besarnya
tergantung pada letaknya di tengah benua atau di dekat laut. Mempunyai satu
maksimum dan satu minimum.
6.
BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan
Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia
yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi,
dan geofisika. Sejarah
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika
di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan
pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit
di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan
pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia
Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan namaMagnetisch en
Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang
dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada
masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai
dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti
menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di
lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta,
khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947,
Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh
Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en
Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika
yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di
Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah
penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari
Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan
Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan
Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan
Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan
Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan
menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan
Udara. Namun 10 tahun
kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi
dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika,
suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada
tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat
eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan
tetap berada dibawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002,
melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur
organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)
dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.[1][2]
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.[1][2]
a. Tugas, fungsi
dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika koordinasi kegiatan fungsional di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika memfasilitasi dan
pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan
pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan
di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan
kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
penyusunan
rencana nasional secara makro di bidangnya perumusan
kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro penetapan
sistem informasi di bidangnya penetapan
standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritime pengaturan
sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi pemberian
jasa meteorologi dan klimatologi pengamatan
dan pemberian jasa geofisika. pengamatan dan
pemberian jasa kualitas udara pengaturan
sistem jaringan pengamatan geofisika penetapan
standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
b. Struktur
Organisasi
BMKG
dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi
Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem
Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG
memiliki 5 Balai Besar:
Balai
Besar Wilayah I Medan
Balai
Besar Wilayah II Ciputat
Balai
Besar Wilayah III Denpasar
Balai
Besar Wilayah IV Makassar
Balai
Besar Wilayah V Jayapura
Masing-masing
Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
D.
Alat dan Bahan
No
|
Nama Alat
|
No
|
Nama Alat
|
1
|
Alat Tulis & Buku
|
16
|
THERMOHIGROGRAPH
|
2
|
Flash Disk
|
17
|
OPEN PAN EVAPORIMETER
|
3
|
Kamera
|
18
|
PICHE
|
4
|
GUN BELLANI
|
19
|
PENAKAR HUJAN OBS
|
5
|
ACTINOGRAPH BIMETAL
|
20
|
PENAKAR HUJAN TIPE HELMAN
|
6
|
CAMPBELL STOKES
|
21
|
AUTOMATIC RAIN SAMPLER
|
7
|
Thermometer Bola Basah (BB)
|
22
|
HIGH VOLUME SAMPLER
|
8
|
Thermometer Bola Kering (BK)
|
23
|
LIGHTNING DETECTOR
|
9
|
Thermometer Maximum
|
24
|
WIND DIRECTION
|
10
|
Thermometer Minimum
|
25
|
DISPLAY RADAR CUACA
|
11
|
Piche Evaporimeter
|
26
|
BAROGRAPH
|
12
|
Thermometer Tanah Gundul & Berumput
|
27
|
BAROMETER
|
13
|
Very small aparture terminal Internet Protocol
(VSAT-IP)
|
28
|
Visual Satelite Internet Protocol (VSAT IP)
|
14
|
Automatic Weather Station (AWS)
|
29
|
ANEMOMETER 10m, 8m, 2m
|
15
|
SYNERGIE (Meteo France International Weather)
|
30
|
CUP COUNTER ANEMOMETER
|
E.
Langkah Kerja
1.
Mahasiswa berkunjung ke kantor BMKG Semarang dengan menggunakan bus
yang telah ditentukan.
2.
Mahasiswa mendengarkan
materi yang disampaikan oleh petugas BMKG.
3.
Mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap alat-alat BMKG di
lapangan di dampingi oleh petugas BMKG.
4.
Mahasiswa mencatat informasi penting yang disampaikan petugas BMKG.
5.
Mahasiswa membuat laporan hasil pengamatan sesuai dengan
sistematika yang benar.
F.
Hasil dan Pembahasan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat
BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika. Lokasi Stasiun
BMKG / Klimatologi Semarang ini dari arah Tugu Muda sebelum Ereveld
Kalibanteng.
Secara spesisfik tugas BMKG meliputi pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika koordinasi kegiatan
fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan
pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan
di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum
di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah
tangga.
Tugas-tugas Klimatologi adalah membuat prakiraan
cuaca, membuat prakiraan musim hujan/kemarau, menginformasikan cuaca ektrim,
menginformasikan gempa, peringatan dini tentang cuaca maupun tsunami,
sosialisasi dan lain-lain. Tugas tugas tersebut didukung dengan berbagai data
yang menjadi kajian dari BMKG sendiri. Data-data yang dimaksud adalah keadaan cuaca,
angin, jumlah macam dan tinggi dasar awan,
penglihatan mendatar, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara,
curah hujan, penyinaran matahari, dan suhu tanah.
Terdapat berbagai tempat di dalam stasiun BMKG.
Taman alat, tempat pengambilan data, tempat olah data serta tempat prakiraan
cuaca dan musim. Taman alat-alat klimatologi merupakan tempat dimana terdapat
berbagai alat-alat yang menunjang untuk pengambilan berbagai data seperti suhu,
kecepatan angin, intensitas cahaya dan lai sebagainya. Bentu taman ini adalah sebidang tanah datar untuk meletakkan alat-alat klimatologi. syaratnya sudut pandangan 45 o berumput pendek, kanan-kiri tidak boleh ada bangunan/pohon yg tinggi, diberi
pagar, supaya terhindar dari gangguan binatang dll. letaknya sebaiknya dekat dengan
pertanian.
Adapun alat-alat yang digunakan dapat dikelompokkan berdasarkan Unsur yang
diamati, meliputi :
a. Unsur yang dimati adalah radiasi matahari, terdiri atas
1. Pengukur Intensitas Penyinaran, meliputi :
a. Gun Bellani
Pencatat
Intensitas Cahaya Matahari. Satuan : Calori/Cm2 (Langley). Intensitas Cahaya Matahari = pembacaan skala dikalikan konstanta di bagi 21
Cara kerja alat : Sewaktu
memasang alat dipagi hari, alat dibalik
dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dlm alat
volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi
shg air turun ke bawah.
b. Actinograph
Alat
pengukur/pencatat secara otomatis intensitas Radiasi Matahari. Satuan K Cal/cm2 (Langley). Keterangan : Kertas pias diganti setiap hari. Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung
jumlah kotak kecil.
Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
2. Pengukuran Lama Penyinaran Matahari
Campbell Stokes
Pencatat lama penyinaran matahari Satuan : Jam/
Prosentase (%) Pias harian
Jenis
pias 3 macam :
1.
Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
2.
Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
3.
Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst) Bola Kaca dari
kaca Masip.
b. Unsur Cuaca yang diamati Suhu Udara
Psychrometer Standar
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara &
Kelembaban udara Satuan : Suhu Derajat Celcius ( oC ). Kelembaban
dalam Persen ( % ).
*
Thermometer BK menunjukan suhu udara,
*
Thermometer BB digunakan mencatat kelembaban
udara
dengan bantuan table,
*
Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah
dengan menggunakan kain muslin yang
selalu
basah oleh air murni
c. Unsur yang diamati Suhu Tanah
Thermometer Tanah Gundul & Berumput
d. Unsur yang diamati Tekanan Udara
1.
Barometer
Alat untuk mengukur Tekanan Udara. Satuan Milibar (mb). Tabung
berisi air raksa. Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam
ruangan. Alat ini tidak boleh terkena
sinar Matahari & angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang
kuat. Tinggi bejan 1 m dari lantai. Baca
termometer yang menempel pada barometer kemudian stel nonius sehingga
menyinggung permukaan air raksa, baca skala barometer
2.
Barograph
Alat pencatat tekanan udara secara otomatis. Satuan Milibar.(mb). Sensor
menggunakan tabung hampa udara/kotak logam yang hampa udara yg terbuat dari
logam yang sangat lenting. Bila tekanan Atmosfer berubah volume kotak berubah. Perubahan volume kotak di hubungkan dengan tangkai pena dan menggores di pias.
e. Unsur cuaca yang diamati angin
1. Anemometer
Fungsi alat :
Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan : Arah Angin (8 mata angin) Kecepatan Angin : Knots (1
Knots = 1.8 Km/Jam)
Keterangan :Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana
angin berhembus.
2. Cup Counter Anemometer 2m
Fungsi alat
: Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan
: Km / Jam
Keterangan :
Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor dalam satuan
km/jam . Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24
jam.
3. Wind Force
Funsi alat : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan : Arah Angin
( 8 mata angin ) Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
Keterangan : Model ini Paling lama (Awal) dari Jenis
Anemometer. Kecepatan Angin sesaat
di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)
f. Unsur yang diamati Kelembaban Udara
Thermohigrograph
Fungsi alat : Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara
(Nisbi)
Satuan : Derajat Celcius (oC) &
Prosentase (%).
Keterangan : Pias harian,
atau Mingguan.
Sensor Suhu terbuat
dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan pena keatas, bila
udara dingin mengkerut gerakan pena
turun
Sensor Kelembaban udara
terbuat dari rambut manusia, bila udara basah. Rambut memanjang dan bila udara
kering rambut memendek.
g. Unsur yang diamati Penguapan Air
1. Oven Pan Evaporimeter
Fungsi alat : Pengukur
Penguapan air langsung
Satuan : Milimeter (mm).
Keterangan : Alat ini dilengkapi
dengan thermometer air Six Bellani
(Thermometer Apung serta Cup Counter
anemometer tinggi 0,5 meter.
2. Piche Evaporimeter
Fungsi alat :
Pengukur Penguapan air dalam
ruang
Satuan : Milimeter (mm).
h. Unsur yang diamati Curah Hujan
1. Penakar Hujan Obs
Fungsi alat : Pengukur Curah Hujan
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan :
Curah hujan di ukur dengan gelas penakar
setiap pagi jam 07.00WS.
Atau 1 mm hujan yang ditakar sama
volumenya dengan 10 cc.
2. Penakar Hujan Otomatis
Fungsi alat
: Pencatat Instensitas Curah
hujan / tingkat kelebatannya
Satuan :
Milimeter ( mm ).
Keterangan : Setiap hari pias diganti (pias Harian atau
Pias Mingguan). Hujan dengan instensitas lebat bentuk grafik terjal dengan intensitas ringan bentuk
grafik landai. Waktu terjadi dan berakhirnya hujan dapat diketahui.
i.
Unsur cuaca yang diamati
Kualitas Air Hujan
Automatic Rain Sampler
Mengambil
sampel air hujan untuk diuji keasamannya
di laboratorium bmkg pusat. Dengan alat seperti
ini air hujan tidak terkontaminasi/tercemar.
j.
Unsur cuaca yang diamati
Kualitas Udara
High Volume Sampler
HV
Sampler adalah peralatan sampling untuk
mengambil sampel SPM (Suspensious Particles Matter / Partikel Padat yang
melayang di udara 0,1micron)
k. Lightening Detector
Mendeteksi petir. Biasanya untuk klaim pihak asuransi.
l.
Synergie
(Meteo International Weather)
m.
Display
radar Cuaca
n.
Automatic
Weather Station
Fungsi alat
: Lengkap dengan Sensor Pengukur
Suhu udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Arah angin, kecepatan angin,
curah hujan, penyinaran matahari, suhu tanah.
Satuan : Suhu udara -> o C. Tekanan ->
milibar (MB), Curah hujan -> Milimeter (mm). Penyinaran matahari -> Langley. Kecepatan angin -> Knots,
Km/Jam. Arah angin -> derajat (o).
Keterangan : Dari
sensor tersebut data disimpan
didata loger dan disambung
melalui kabel ke Komputer yang ada diruangan Observasi
untuk melihat tampilan alat
tersebut.
o.
Very small aparture terminal Internet Protocol (VSAT-IP)
Fungsi alat : Untuk komunikasi pengiriman data pengamatan cuaca ke BMG Pusat. Untuk mengambil produk CMSS (Computerized
Message Switching System ) dari Jakarta yang berupa Citra Satelit
Cuaca, Peta Angin, Peta Suhu laut dan
produk lainnya.
Keterangan : Menggunakan sistem
komunikasi Satelit Palapa.
Data CMSS dimanfaatkan untuk menganalisa prakiraan cuaca regional/Jawa
Tengah.
G.
Simpulan
Setelah mengadakan kunjungan study ke BMKG
dapat disimpulkan bahwa Meteorologi berasal dari dua kata yang
mempunyai makna /arti yaitu : Meteoros : benda yang ada di dalam
udara Logos : ilmu/kajian. Jadi Meteorologi adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis
dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) sedangkan
Klimatologi berasal dari kata Klima: kemiringan bumi (lintang tempat) dan
logos: ilmu. Jadi klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan
penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.Ilmu
ini di dalam nya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa lapisan
yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer ,
termosfer dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan yang bertugas
memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut, yaitu Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya
bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG)
adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi,
dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani , Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe Helman , Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer Bola Basah (Bb) , High Volume Sampler , Thermometer Bola Kering (Bk) , Lightning Detector , Thermometer Maximum , Synergie (Meteo France International Weather) , Thermometer Minimum , Display Radar Cuaca , Piche Evaporimeter , Automatic Weather Station (Aws) , Thermometer Tanah Gundul & Berumput , Very Small Aparture Terminal , Internet Protocol (Vsat-Ip) , Barometer , Visual Satelite Internet Protocol (Vsat Ip) , Barograph Anemometer 10m, 8m, 2m , Wind Direction , Cup Counter Anemometer.
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani , Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe Helman , Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer Bola Basah (Bb) , High Volume Sampler , Thermometer Bola Kering (Bk) , Lightning Detector , Thermometer Maximum , Synergie (Meteo France International Weather) , Thermometer Minimum , Display Radar Cuaca , Piche Evaporimeter , Automatic Weather Station (Aws) , Thermometer Tanah Gundul & Berumput , Very Small Aparture Terminal , Internet Protocol (Vsat-Ip) , Barometer , Visual Satelite Internet Protocol (Vsat Ip) , Barograph Anemometer 10m, 8m, 2m , Wind Direction , Cup Counter Anemometer.
Alat-alat tersebut digunakan berdasarkan fungsi dan kebutuhan nya.
Ada yang digunakan didalam ruangan dan ada juga yang digunakan diluar
ruangan. Contoh alat yang digunakan di dalam ruangan seperti : barometer ,
barograph , piche evaporimeter , lightening detector atau deteksi petir ,
synergie , display radar cuaca , Very Small Aparture Terminal. Sedangkan
alat yang digunakan diluar ruangan biasanya untuk mengetahui curah hujan dan
kecepatan angin
H.
Daftar Pustaka
Tukidi.2007.Buku
Ajar Meteorologi dan Klimatologi.Semarang:Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang.
www.bmkg.co.id/BMKG_Pusat/Depan.bmkg. diakses 25 Mei 2013.
www.bmkg.co.id/BMKG_Pusat/Depan.bmkg. diakses 25 Mei 2013.
No comments:
Post a Comment