KARAKTERISTIK DAN DISTRIBUSI
IKAN PESUT (Orcaella brevirostris)
Mahbub Masduqi
4411410021
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pesut (Orcaella brevirostris)
merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah
Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ada dua species
pesut di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella
heinsohni (Snubfin dolphin). Untuk perairan-perairan di
Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris.
Diperkirakan populasi tertinggi pesut terdapat di perairan hutan bakau
Sundabarn, Bangladesh dan India dengan populasi sekitar 6000 ekor. Adapun
populasi lainnya terdapat di Sungai Mekong Kambodia yaitu sekitar kurang lebih
70 ekor, kemudian di Sungai Ayeyawardi di Myanmar dan Sungai Mahakam Kalimantan
Timur. Ketiga lokasi ini dikategorikan dalam daftar merah IUCN memiliki
populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan lainnya
dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable).
Pada tahun 2004 Konvensi
Perdagangan Internasional untuk Spesies Langka Flora dan Fauna Liar (Convention
on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora / CITES) mengubah status perlindungan
lumba-lumba Irrawaddy dari Appendix II menjadiappendix I yang melarang semua
perdagangan komersial pada spesies yang terancam punah. Lumba-lumba Irrawaddy
terdaftar juga di Appendix I dan Appendix II Konvensi tentang Konservasi
Spesies Hewan Hidup yang Bermigrasi (Conservation of Migratory Species of
Wild Animals /CMS). Seperti
yang tercantum pada Appendix I, spesies ini telah dikategorikan terancam punah.
Spesies ini juga dilindungi dalam Nota Kesepahaman untuk Konservasi Cetacea dan
Habitatnya di wilayah Kepulauan Pasifik (Pasific Cetaceans MoU).
Melihat
fenomena yang demikian tampaklah sangat riskan sekali keberadaaan ikan Pesut
tersebut. Jika tidak segera ditindak lanjuti maka lambat laun pesut ini akan
punah. Oleh karena itu perlu kiranya pengetahuan yang lebih mendalam tentang
karakteristik pesut yang meliputi deskripsi morfologi, perilaku, habitat, daerah
persebaran serta predator pesut yang bertujuan untuk menjaga kelesatrian pesut dari
kepunahan.
2.
Rumusan Masalah
- Karakteristik ikan Pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
- Distribusi ikan pesut di berbagai belahan dunia
- Konservasi Ikan Pesut
3.
Tujuan
- Untuk mengetahui karakteristik ikan pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
- Untuk mengetahui distribusi ikan pesut di berbagai belahan dunia
- Untuk menjaga kelestarian ikan pesut
4.
Manfaat
Dapat memberikan informasi tentang karakteristik ikan
pesut meliputi deskripsi morfologi
dan tingkah laku
Memberikan informasi distribusi pesut di berbagai belahan
dunia
Memberikan himbauan kepada khalayak umum agar menjaga dan
melestarikan populasi ikan pesut dari ancaman kepunahan
BAB II
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.
Deskripsi Ikan Pesut
Pesut adalah sejenis ikan
lumba-lumba. Pesut biasa dikenal dengan lumba-lumba Irrawaddy (Irrawaddy
dolphin) dan memiliki nama ilmiah Orcaella brevirostris (Gray 1866). Seluruh
tubuh dari pesut berwarna kelabu hingga biru tua, dan bagian bawahnya berwarna
lebih pucat. Tubuh pesut tidak memiliki pola yang khas. Sirip punggungnya
kecil dan membulat di tengah punggung. Pesut tidak bermoncong, dahinya
tinggi dan membulat. Tidak seperti lumba-lumba pada umumnya pesut memilki leher
yag fleksibel yang mengakibatkan terdapatnya lekukan di belakang kepala.
Sirip
punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Garis
mulut lurus dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka
di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian
bawah lebih terang. Jumlah gigi 17-20 di rahang atas dan di rahang bawah 15-18
pasang. Anakan pesut memiliki kisaran panjang 1 m. Panjang tubuh dewasa rata-rata 2m
hingga 2,3m. memiliki benjolan bulat di dahi. Namun menurut Arnold (2002) Panjang pesut tercatat maksimum
adalah 275 cm, tetapi rata-rata panjang hanya 210 cm. Berat ikan dewasa anatara
115-130 Kg.
Secara dimorfisme seksual pesut jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih
besar dibandingkan pesut betina. Sama halnya dengan ikan mamalia lain pesut bernapas
menggunakan paru-paru. Sehingga pesut akan tampat di permukaan untuk mengambil
oksigen untuk respirasi. Selain itu pesut termasuk hewan endoterm atau
homoioterm artinya mampu mengatur suhu fisiologi dalam tubuh dalam menghadapi
perubahan suhu lingkungan.
Gambar 1. Ikan Pesut
|
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class :
Mammalia
Order :
Cetartiodactyla
Family :
Delphinidae
Genus : Orcaella
Spesies : Orcaella brevirostris
(Gray 1866)
|
Nama Daerah
Ikan pesut, ikan bawni (Kalimantan), selareng (Kenyah), sempuh (Bahau), pust (Kutai)
Sinonim
Orcaella fluminalisi (Gray 1871) |
The Irrawaddy dolphin menyerupai paus
beluga, Delphinapterus leucas dalam penampilan dan anatomi tertentu. Namun baru-baru ini penelitian
secara morfologi dan genetik menempatkannya dalam famili Delphinidae, dan relatif
terdekat dengan killer whale Orcinus orca (Arnold
2002). Penelitian menunjukkan bahwa O. Brevirostris
lebih banyak kesamaan morfologi dengan Delphinidae yang lain dibandingkan
dengan Monodontidae. Hal ini berdasarkan pada ciri-ciri morfologi, isozim dan
studi jarak imunologi, studi DNA satelit, dan dengan sekuensing gen sitokrom b.
Baru-baru ini, yang sebelumnya dikelompokkan
kedalam sub-populasi lumba-lumba Irrawaddy yang ditemukan di Australia dan
Southern Papua Nugini sekarang diklasifikasikan sebagai spesies yang berbeda
dari genus yang sama, O. Heinsohni. Hal ini berdasarkan
perbedaan dalam pewarnaan, morfologi dan genetika (Beasley et al. 2005).
2.
Status Perlindungan
Pesut (Orcaella brevirostris)
merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah
Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ada dua species
pesut di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella
heinsohni (Snubfin dolphin). Untuk perairan-perairan di Indonesia
umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris.
Diperkirakan populasi tertinggi pesut terdapat di perairan hutan bakau
Sundabarn, Bangladesh dan India dengan populasi sekitar 6000 ekor. Adapun
populasi lainnya terdapat di Sungai Mekong Kambodia yaitu sekitar kurang lebih
70 ekor, kemudian di Sungai Ayeyawardi di Myanmar dan Sungai Mahakam Kalimantan
Timur. Ketiga lokasi ini dikategorikan dalam daftar merah IUCN memiliki
populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan lainnya
dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable).
Pada tahun 2004 Konvensi
Perdagangan Internasional untuk Spesies Langka Flora dan Fauna Liar (Convention
on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora / CITES)
mengubah status perlindungan lumba-lumba Irrawaddy dari Appendix II
menjadiappendix I yang melarang semua perdagangan komersial pada spesies yang
terancam punah. Lumba-lumba Irrawaddy terdaftar juga di Appendix I dan Appendix
II Konvensi tentang Konservasi Spesies Hewan Hidup yang Bermigrasi (Conservation
of Migratory Species of Wild Animals /CMS). Seperti yang tercantum pada
Appendix I, spesies ini telah dikategorikan terancam punah. Spesies ini juga
dilindungi dalam Nota Kesepahaman untuk Konservasi Cetacea dan Habitatnya di
wilayah Kepulauan Pasifik (Pasific Cetaceans MoU).
3. Distribusi dan Habitat Ikan Pesut
3. Distribusi dan Habitat Ikan Pesut
Ikan Pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik tropis dan subtropis.
Ikan ini juga ditemukan di pantai India, Bangladeh, Myanmar (Burma), Thailand,
Kamboja (Kmapuchea), Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan
Indonesia (Stacey dan Leatherwood 1997).
Daerah habitat pesut yaitu air laut, dan air tawar di dalam iklim tropis.
Pesut hidup di sekitar
pantai dan perairan tawar seperti di Sungai Mahakam atau sekitar peralihan
antara perairan air tawar dan laut. Jenis ini berkelompok kurang dari 6
individu akan tetapi pernah terlihat berkelompok sekitar 15 inidividu. Jenis
ini sering berasosoiasi dengan T.
truntacus dan S. chinensis. Pakan utamanya
berupa krustasea dan kelompok cumi-cumi.
Stacey dan Leatherwoord (1997) menyebutkan bahwa ikan pesut atau yang
sering disebut sebagai lumba-lumba Irrawaddy lebih memilih daerah pesisir
terutama pesisir yang berlumpur sebagai habitatnya. Ikan ini juga sering
terlihat di perairan payau di muara sungai dan delta. Pada umumnya keberadaan
ikan ini yaitu krang lebih 1,6 km dari garis pantai tetapi telah dilaporkan
ikan ini tampak di perairan 5 km dari pantai. Sedangkan menurut kedalaman laut
yang dihuni, pesut ditemukan di kedalaman antara 2,5 sampai 18 meter dibawah
permukaan air laut.
4.
Biologi dan Perilaku
Reproduksi
Sampai sekarang ini baru
sedikit sekali penelitian berkaitan dengan reproduksi pesut. Namun yang secara
pasti adalah bahwa pesut termasuk hewan poligami artinya pejantan kawin dengan
beberapa betina melalui persaingan diantara pesut jantan lainnya. Di belahan
bumi utara musim kawin pesut antara Desember dan juni. Sedangkan musim beranak
(calving) dari bulan Juni sampai
Agustus. Kehamilan pesut sekitar 3 bulan, namun dari beberapa laporan bahwa
kehamilan pesut mencapai 14 bulan. Anak pesut berukuran kurang lebih 1 m dengan
berat 13 Kg. Dalam tujuh bulan pertama anak pesut akan berkembang pesat
mencapai 266 %. Pesut kecil mulai memakan ikan kecil 6 bulan dan disapih oleh
induknya pada umur 2 tahun. Pesut dewasa berusia 3-5 tahun.
Dari kelahiran sampai berusia 7
bulan anak pesut tingggal bersama induknya dan terus-menerus menerima nutrisi
dari induknya. Selain itu anak pesut jga belajar bagaimana memangsa ikan-ikan
kecil dengan melihat perilku induknya. Sampai saat ini belum diketahui apakah
kedua induk ataukah hanya satu induk saja yang membesarkan anaknya. Namun jika
dilihat dari tipe pesut yaitu poligami maka hanya induk betinanya lah yang
membesarkan anak pesut.
Umur
sampai saat ini belum diketahui
pasti berapa lama umur pesut. Ketika berumur 28 tahun pesut biasanya diburu dan
tertangkap pada jaring nelayan. Sehingga diyakini bahwa lumba-lumba Irrawaddy
bisa hidup lebih lama lagi. Peneliti memperkirakan umur pesut mencapai 32
tahun.
Tingkah Laku
Lumba-lumba Irrawaddy tinggal berkoloni 3-6 individu dalam satu kelompok.
Mereka memiliki jiwa sosial tinggi terhadap kawanan baik dalam satu kelompok
maupun terhadap kelompok lain. Ketika mengambil oksigen ke permukaan air ikan
pesut berputar-putar terlebih dahulu untuk melihat lingkungan sekitar. Mereka
berenang perlahan-lahan ke permukaan dan hanya memperlihatkan bagian atas
kepala di permukaan air dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya sebelum
menyelam ikan pesut melakukan respirasi ke permukaan sebanyak 2 kali dan
akhirnya menyelam ke bawah.
Kebiasaaan
Makan
Makanan ikan Pesut adalah ikan,
cumi-cumi dan bangsa krustasea. Biasanya ia meludahkan air ke permukaan yang
berguna untuk menggiring ikan. Kawanan Pesut akan membentuk formasi setengah lingkaran
dan menggiring ikan-ikan kecil menuju pantai. Ketika sudah sangat dekat ikan
kecil akan terperangkap oleh formasi ikan Pesut (Smith dan Mya 2007).
Predator Ikan
Pesut
Ancaman terbesar ikan pesut
adalah manusia. Tidak ada predator alami selain manusia. Jadi manusia sangat
bertanggungjawab atas sejumlah besar kematian ikan pesut. Karenaa manusia
sering menangkap ikan pesut menggunakan jaring-jaringnya serta dalam beberapa
kasus banyak praktek-praktek penangkapan ikan yag merusak seperti dinamit dan
lain-lain.
5. Pentingnya Konservasi Pesut
5. Pentingnya Konservasi Pesut
Pesut sangat menyukai ikan,
udang-udangan, dan cumi-cumi, sehingga hal tersebut dapat
menyebabkan konflik dengan manusia dalam mendapatkan makan untuk bertahan
hidup. Kondisi saat ini belum terdapat konflik antara manusia dan pesut di
wilayah Muara Padang Tikar, Selat Sih, dan Teluk Nuri. Nelayan di
daerah tersebut tidak memburu pesut. Hanya saja karena mayoritas penduduk
setempat bermata pencaharian sebagai nelayan, dan menggantungkan hidupnya dari
sumber daya laut, seperti ikan, udang-udangan, cumi-cumi, serta hasil dari
hutan bakau, maka sangat berpotensi terjadi konflik dengan pesut dalam
mendapatkan sumber daya laut tersebut. Selain itu, keberadaaan pesut sangat
tergantung pada kondisi perairan yang sehat.
Ekosistem perairan sagat rentan
terhadap perubahan lingkungan. Saat ini ancaman terhadap kondisi ekosistem perairan cukup tinggi.
Limbah racun toksik, kotoran sampah dan sedimentasi akibat praktik-praktik
pembangunan yang berbasis lahan tidak lestari/tidak berkelanjutan, termasuk
penebangan dan perambahan hutan di hulu sungai untuk industri perkayuan dan
pertanian (perkebunan kelapa sawit komersial) merupakan eberapa ancaman dari
ekosistem perairan.
Nelayan di wilayah Muara Padang
Tikar, Selat Sih dan Teluk Nuri banyak menggunakan jaring, perangkap ikan,
pukat ikan serta jermal udang dan ikan untuk menangkap ikan laut dan krustasea
atau udang-udangan. Selat-selat sempit atau kanal-kanal perairan di Kubu Raya
juga berfiungsi sebagai jalur transportasi sungai meliputi perahu bermotor dan
kapal cepat (speedboat), kapal
penumpang, kapal penarik (tugboat), dan
kapal kargo melewati kanal-kanal air yang menghubungkan pulau-pulau kecil dan
desa-desa. Selain itu pengembangan pelabuhan untuk industri kayu bakau di dekat
desa Batu Ampar dan kanal bakau Selat Sih mengakibatkan pembuangan limbah ke
dalam perairan tersebut.
Secara tradisional penduduk lokal
menebang pohon bakau untuk produksi kayu arang dalam skala kecil. Produk kayu
arang ini dijual ke Pontianak dan bahkan diekspor ke Jawa dan Malaysi. Perairan
Padang Tikar, Teluk Nuri, Delta dan perairan sekitar hutan bakau dan Nypah di
Batu Ampar tidak memiliki status kawasan lindung. Dengan pengecualian status
perlindungan untuk hutan bakau di Batu Ampar sebagai cagar biosfer yang dapat
dikelola dalam mekanisme Unit Pengelolaan Hutan (UPH) (Prasetiamatati 2008).
Sehingga sangat penting dilakukan upaya konservasi untu melindungi Pesut
tersebut.
BAB III
SIMPULAN dan
SARAN
A.
Simpulan
Pesut adalah sejenis ikan
lumba-lumba. Pesut biasa dikenal dengan lumba-lumba Irrawaddy (Irrawaddy
dolphin) dan memiliki nama ilmiah Orcaella brevirostris (Gray 1866). Seluruh
tubuh dari pesut berwarna kelabu hingga biru tua, dan bagian bawahnya berwarna
lebih pucat. Tubuh pesut tidak memiliki pola yang khas. Sirip punggungnya
kecil dan membulat di tengah punggung. Pesut tidak bermoncong, dahinya
tinggi dan membulat. Tidak seperti lumba-lumba pada umumnya pesut memilki leher
yag fleksibel yang mengakibatkan terdapatnya lekukan di belakang kepala Ikan Pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik tropis dan subtropis.
Ikan ini juga ditemukan di pantai India, Bangladeh, Myanmar (Burma), Thailand,
Kamboja (Kmapuchea), Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan
Indonesia.
B.
Saran
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Untuk itu perlu perlindungan bersama dari semua pihak agar pesut tetap terjaga kelestariannya dari ancaman kepunahan.
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Untuk itu perlu perlindungan bersama dari semua pihak agar pesut tetap terjaga kelestariannya dari ancaman kepunahan.