Tuesday, April 22, 2014

KARAKTERISTIK DAN DISTRIBUSI IKAN PESUT (Orcaella brevirostris)


KARAKTERISTIK DAN DISTRIBUSI
IKAN PESUT (Orcaella brevirostris)



Oleh
Mahbub Masduqi
4411410021



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ada dua species pesut di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella heinsohni (Snubfin dolphin). Untuk perairan-perairan di Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris.  Diperkirakan populasi tertinggi pesut terdapat di perairan hutan bakau Sundabarn, Bangladesh dan India dengan populasi sekitar 6000 ekor. Adapun populasi lainnya terdapat di Sungai Mekong Kambodia yaitu sekitar kurang lebih 70 ekor, kemudian di Sungai Ayeyawardi di Myanmar dan Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Ketiga lokasi ini dikategorikan dalam daftar merah IUCN memiliki populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan lainnya dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable).
Pada tahun 2004 Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies Langka Flora dan Fauna Liar (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora / CITES) mengubah status perlindungan lumba-lumba Irrawaddy dari Appendix II menjadiappendix I yang melarang semua perdagangan komersial pada spesies yang terancam punah. Lumba-lumba Irrawaddy terdaftar juga di Appendix I dan Appendix II  Konvensi tentang Konservasi Spesies Hewan Hidup yang Bermigrasi (Conservation of Migratory Species of Wild Animals /CMS). Seperti yang tercantum pada Appendix I, spesies ini telah dikategorikan terancam punah. Spesies ini juga dilindungi dalam Nota Kesepahaman untuk Konservasi Cetacea dan Habitatnya di wilayah Kepulauan Pasifik (Pasific Cetaceans MoU).
Melihat fenomena yang demikian tampaklah sangat riskan sekali keberadaaan ikan Pesut tersebut. Jika tidak segera ditindak lanjuti maka lambat laun pesut ini akan punah. Oleh karena itu perlu kiranya pengetahuan yang lebih mendalam tentang karakteristik pesut yang meliputi deskripsi morfologi, perilaku, habitat, daerah persebaran serta predator pesut yang bertujuan untuk menjaga kelesatrian pesut dari kepunahan.
2.      Rumusan Masalah

  •         Karakteristik ikan Pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
  •        Distribusi ikan pesut di berbagai belahan dunia
  •         Konservasi Ikan Pesut
3.      Tujuan

  •        Untuk mengetahui karakteristik ikan pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
  •        Untuk mengetahui distribusi ikan pesut di berbagai belahan dunia
  •         Untuk menjaga kelestarian ikan pesut
4.      Manfaat
Dapat memberikan informasi tentang karakteristik ikan pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
Memberikan informasi distribusi pesut di berbagai belahan dunia
 Memberikan himbauan kepada khalayak umum agar menjaga dan melestarikan populasi ikan pesut dari ancaman kepunahan

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Deskripsi Ikan Pesut
Pesut adalah sejenis ikan lumba-lumba. Pesut biasa dikenal dengan lumba-lumba Irrawaddy (Irrawaddy dolphin) dan memiliki nama ilmiah Orcaella brevirostris (Gray 1866). Seluruh tubuh dari pesut berwarna kelabu hingga biru tua, dan bagian bawahnya berwarna lebih pucat.  Tubuh pesut tidak memiliki pola yang khas. Sirip punggungnya kecil dan membulat di tengah punggung.  Pesut tidak bermoncong, dahinya tinggi dan membulat. Tidak seperti lumba-lumba pada umumnya pesut memilki leher yag fleksibel yang mengakibatkan terdapatnya lekukan di belakang kepala.
Sirip punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Garis mulut lurus dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian bawah lebih terang. Jumlah gigi 17-20 di rahang atas dan di rahang bawah 15-18 pasang. Anakan pesut memiliki kisaran panjang 1 m. Panjang tubuh dewasa rata-rata 2m hingga 2,3m. memiliki benjolan bulat di dahi. Namun menurut Arnold (2002) Panjang pesut  tercatat maksimum adalah 275 cm, tetapi rata-rata panjang hanya 210 cm. Berat ikan dewasa anatara 115-130 Kg.
Secara dimorfisme seksual pesut jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan pesut betina. Sama halnya dengan ikan mamalia lain pesut bernapas menggunakan paru-paru. Sehingga pesut akan tampat di permukaan untuk mengambil oksigen untuk respirasi. Selain itu pesut termasuk hewan endoterm atau homoioterm artinya mampu mengatur suhu fisiologi dalam tubuh dalam menghadapi perubahan suhu lingkungan.

Gambar 1. Ikan Pesut
Klasifikasi

Kingdom       : Animalia
Phylum           : Chordata
Class               : Mammalia
Order              : Cetartiodactyla
Family            : Delphinidae
Genus             : Orcaella
Spesies           : Orcaella brevirostris

(Gray 1866)
Nama Daerah
Ikan pesut, ikan bawni (Kalimantan), selareng (Kenyah), sempuh (Bahau), pust (Kutai)
Sinonim
Orcaella fluminalisi (Gray 1871)
The Irrawaddy dolphin menyerupai paus beluga, Delphinapterus leucas dalam penampilan dan anatomi  tertentu. Namun baru-baru ini penelitian secara morfologi dan genetik menempatkannya dalam famili Delphinidae, dan relatif terdekat dengan killer whale Orcinus orca (Arnold 2002).  Penelitian menunjukkan bahwa O. Brevirostris lebih banyak kesamaan morfologi dengan Delphinidae yang lain dibandingkan dengan Monodontidae. Hal ini berdasarkan pada ciri-ciri morfologi, isozim dan studi jarak imunologi, studi DNA satelit, dan dengan sekuensing gen sitokrom b.
Baru-baru ini, yang sebelumnya dikelompokkan kedalam sub-populasi lumba-lumba Irrawaddy yang ditemukan di Australia dan Southern Papua Nugini sekarang diklasifikasikan sebagai spesies yang berbeda dari genus yang sama, O. Heinsohni. Hal ini berdasarkan perbedaan dalam pewarnaan, morfologi dan genetika (Beasley et al. 2005).
2.      Status Perlindungan
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ada dua species pesut di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella heinsohni (Snubfin dolphin). Untuk perairan-perairan di Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris.  Diperkirakan populasi tertinggi pesut terdapat di perairan hutan bakau Sundabarn, Bangladesh dan India dengan populasi sekitar 6000 ekor. Adapun populasi lainnya terdapat di Sungai Mekong Kambodia yaitu sekitar kurang lebih 70 ekor, kemudian di Sungai Ayeyawardi di Myanmar dan Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Ketiga lokasi ini dikategorikan dalam daftar merah IUCN memiliki populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan lainnya dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable).
Pada tahun 2004 Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies Langka Flora dan Fauna Liar (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora / CITES) mengubah status perlindungan lumba-lumba Irrawaddy dari Appendix II menjadiappendix I yang melarang semua perdagangan komersial pada spesies yang terancam punah. Lumba-lumba Irrawaddy terdaftar juga di Appendix I dan Appendix II  Konvensi tentang Konservasi Spesies Hewan Hidup yang Bermigrasi (Conservation of Migratory Species of Wild Animals /CMS). Seperti yang tercantum pada Appendix I, spesies ini telah dikategorikan terancam punah. Spesies ini juga dilindungi dalam Nota Kesepahaman untuk Konservasi Cetacea dan Habitatnya di wilayah Kepulauan Pasifik (Pasific Cetaceans MoU).

3.      Distribusi dan Habitat Ikan Pesut
Ikan Pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik tropis dan subtropis. Ikan ini juga ditemukan di pantai India, Bangladeh, Myanmar (Burma), Thailand, Kamboja (Kmapuchea), Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Indonesia (Stacey dan Leatherwood 1997).
Daerah habitat pesut yaitu air laut, dan air tawar di dalam iklim tropis. Pesut hidup di sekitar pantai dan perairan tawar seperti di Sungai Mahakam atau sekitar peralihan antara perairan air tawar dan laut. Jenis ini berkelompok kurang dari 6 individu akan tetapi pernah terlihat berkelompok sekitar 15 inidividu. Jenis ini sering berasosoiasi dengan T. truntacus dan S. chinensis. Pakan utamanya berupa krustasea dan kelompok cumi-cumi.
Stacey dan Leatherwoord (1997) menyebutkan bahwa ikan pesut atau yang sering disebut sebagai lumba-lumba Irrawaddy lebih memilih daerah pesisir terutama pesisir yang berlumpur sebagai habitatnya. Ikan ini juga sering terlihat di perairan payau di muara sungai dan delta. Pada umumnya keberadaan ikan ini yaitu krang lebih 1,6 km dari garis pantai tetapi telah dilaporkan ikan ini tampak di perairan 5 km dari pantai. Sedangkan menurut kedalaman laut yang dihuni, pesut ditemukan di kedalaman antara 2,5 sampai 18 meter dibawah permukaan air laut.

4.      Biologi dan Perilaku
Reproduksi
Sampai sekarang ini baru sedikit sekali penelitian berkaitan dengan reproduksi pesut. Namun yang secara pasti adalah bahwa pesut termasuk hewan poligami artinya pejantan kawin dengan beberapa betina melalui persaingan diantara pesut jantan lainnya. Di belahan bumi utara musim kawin pesut antara Desember dan juni. Sedangkan musim beranak (calving) dari bulan Juni sampai Agustus. Kehamilan pesut sekitar 3 bulan, namun dari beberapa laporan bahwa kehamilan pesut mencapai 14 bulan. Anak pesut berukuran kurang lebih 1 m dengan berat 13 Kg. Dalam tujuh bulan pertama anak pesut akan berkembang pesat mencapai 266 %. Pesut kecil mulai memakan ikan kecil 6 bulan dan disapih oleh induknya pada umur 2 tahun. Pesut dewasa berusia 3-5 tahun.
Dari kelahiran sampai berusia 7 bulan anak pesut tingggal bersama induknya dan terus-menerus menerima nutrisi dari induknya. Selain itu anak pesut jga belajar bagaimana memangsa ikan-ikan kecil dengan melihat perilku induknya. Sampai saat ini belum diketahui apakah kedua induk ataukah hanya satu induk saja yang membesarkan anaknya. Namun jika dilihat dari tipe pesut yaitu poligami maka hanya induk betinanya lah yang membesarkan anak pesut.
Umur
sampai saat ini belum diketahui pasti berapa lama umur pesut. Ketika berumur 28 tahun pesut biasanya diburu dan tertangkap pada jaring nelayan. Sehingga diyakini bahwa lumba-lumba Irrawaddy bisa hidup lebih lama lagi. Peneliti memperkirakan umur pesut mencapai 32 tahun.
Tingkah Laku
Lumba-lumba Irrawaddy tinggal berkoloni 3-6 individu dalam satu kelompok. Mereka memiliki jiwa sosial tinggi terhadap kawanan baik dalam satu kelompok maupun terhadap kelompok lain. Ketika mengambil oksigen ke permukaan air ikan pesut berputar-putar terlebih dahulu untuk melihat lingkungan sekitar. Mereka berenang perlahan-lahan ke permukaan dan hanya memperlihatkan bagian atas kepala di permukaan air dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya sebelum menyelam ikan pesut melakukan respirasi ke permukaan sebanyak 2 kali dan akhirnya menyelam ke bawah.
Ikan pesut diketahui berenang menuju ke pesisir pantai dan melakukan rolling berkali-kali. Namun ia akan kembali ke tengah jika terdapat gangguan. Ikan pesut juga sering melambai-lambai serta menamparkan sirip ekornya ke permukaan air sehingga akan timbul percikan air. Selain itu melompat, meniup gelembung, berguling ke samping serta meludahkan air juga sering dilakukan.

Kebiasaaan Makan
Makanan ikan Pesut adalah ikan, cumi-cumi dan bangsa krustasea. Biasanya ia meludahkan air ke permukaan yang berguna untuk menggiring ikan. Kawanan Pesut akan membentuk formasi setengah lingkaran dan menggiring ikan-ikan kecil menuju pantai. Ketika sudah sangat dekat ikan kecil akan terperangkap oleh formasi ikan Pesut (Smith dan Mya 2007).
Predator Ikan Pesut
Ancaman terbesar ikan pesut adalah manusia. Tidak ada predator alami selain manusia. Jadi manusia sangat bertanggungjawab atas sejumlah besar kematian ikan pesut. Karenaa manusia sering menangkap ikan pesut menggunakan jaring-jaringnya serta dalam beberapa kasus banyak praktek-praktek penangkapan ikan yag merusak seperti dinamit dan lain-lain.

5.      Pentingnya Konservasi Pesut
Pesut sangat menyukai ikan, udang-udangan, dan cumi-cumi, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan konflik dengan manusia dalam mendapatkan makan untuk bertahan hidup. Kondisi saat ini belum terdapat konflik antara manusia dan pesut di wilayah  Muara Padang Tikar, Selat Sih, dan Teluk Nuri.  Nelayan di daerah tersebut tidak memburu pesut. Hanya saja karena mayoritas penduduk setempat bermata pencaharian sebagai nelayan, dan menggantungkan hidupnya dari sumber daya laut, seperti ikan, udang-udangan, cumi-cumi, serta hasil dari hutan bakau, maka sangat berpotensi terjadi konflik dengan pesut dalam mendapatkan sumber daya laut tersebut. Selain itu, keberadaaan pesut sangat tergantung pada kondisi perairan yang sehat.
Ekosistem perairan sagat rentan terhadap perubahan lingkungan. Saat ini ancaman terhadap  kondisi ekosistem perairan cukup tinggi. Limbah racun toksik, kotoran sampah dan sedimentasi akibat praktik-praktik pembangunan yang berbasis lahan tidak lestari/tidak berkelanjutan, termasuk penebangan dan perambahan hutan di hulu sungai untuk industri perkayuan dan pertanian (perkebunan kelapa sawit komersial) merupakan eberapa ancaman dari ekosistem perairan.
Nelayan di wilayah Muara Padang Tikar, Selat Sih dan Teluk Nuri banyak menggunakan jaring, perangkap ikan, pukat ikan serta jermal udang dan ikan untuk menangkap ikan laut dan krustasea atau udang-udangan. Selat-selat sempit atau kanal-kanal perairan di Kubu Raya juga berfiungsi sebagai jalur transportasi sungai meliputi perahu bermotor dan kapal cepat (speedboat), kapal penumpang, kapal penarik (tugboat), dan kapal kargo melewati kanal-kanal air yang menghubungkan pulau-pulau kecil dan desa-desa. Selain itu pengembangan pelabuhan untuk industri kayu bakau di dekat desa Batu Ampar dan kanal bakau Selat Sih mengakibatkan pembuangan limbah ke dalam perairan tersebut.
Secara tradisional penduduk lokal menebang pohon bakau untuk produksi kayu arang dalam skala kecil. Produk kayu arang ini dijual ke Pontianak dan bahkan diekspor ke Jawa dan Malaysi. Perairan Padang Tikar, Teluk Nuri, Delta dan perairan sekitar hutan bakau dan Nypah di Batu Ampar tidak memiliki status kawasan lindung. Dengan pengecualian status perlindungan untuk hutan bakau di Batu Ampar sebagai cagar biosfer yang dapat dikelola dalam mekanisme Unit Pengelolaan Hutan (UPH) (Prasetiamatati 2008). Sehingga sangat penting dilakukan upaya konservasi untu melindungi Pesut tersebut.
BAB III
SIMPULAN dan SARAN
A.    Simpulan
Pesut adalah sejenis ikan lumba-lumba. Pesut biasa dikenal dengan lumba-lumba Irrawaddy (Irrawaddy dolphin) dan memiliki nama ilmiah Orcaella brevirostris (Gray 1866). Seluruh tubuh dari pesut berwarna kelabu hingga biru tua, dan bagian bawahnya berwarna lebih pucat.  Tubuh pesut tidak memiliki pola yang khas. Sirip punggungnya kecil dan membulat di tengah punggung.  Pesut tidak bermoncong, dahinya tinggi dan membulat. Tidak seperti lumba-lumba pada umumnya pesut memilki leher yag fleksibel yang mengakibatkan terdapatnya lekukan di belakang kepala Ikan Pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik tropis dan subtropis. Ikan ini juga ditemukan di pantai India, Bangladeh, Myanmar (Burma), Thailand, Kamboja (Kmapuchea), Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Indonesia.
B.     Saran
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Untuk itu perlu perlindungan bersama dari semua pihak agar pesut tetap terjaga kelestariannya dari ancaman kepunahan.


Bahan Kimia, Zat aditif dan psikotropika

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI




Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan bagan dibawah ini:
Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1. Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
- pembersih badan,
- pembersih rambut,
- pembersih motor dan mobil,
- pembersih piring,
- pembersih baju,
- pembersih lantai 
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
- Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
- Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
- Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
- Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
- Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2. Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
- Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
- Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna pakaian.
- Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.
Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga
3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga berdampak pada kesehatan manusia antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.
• Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer.
Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.
Alternatif
1. Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat, fosfat, dan klorin.
2. Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3. Pemanfaatn teknologi terkini.






ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan
• Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.
Fungsinya di antaranya
1. Antioksidan dan antioksidan sinergis
2. Pengasam, penetral
3. Pemanis buatan
4. Pemutih dan pematang
5. Penambah gizi
6. Pengawet
7. Pengemulsi (pencampur)
8. Pemantap dan pengental
9. Pengeras
10. Pewarna alami dan sintetis
11. Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.
 
Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain
santan kelapa,
susu sapi, dan
kacang-kacangan.
Bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar,
cabai, kayu manis, dan pala
• Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Pemanis nutritif
Pemanis nonnutritif
• Pemanis nutritif
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
Pemanis nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa), dari hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa, sorbitol).
Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang tinggi.
• Pemanis nonnutritif
• Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Pemanis nonnutritif berasal dari tanaman (steviosida), dan dari kelompok protein.
• Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah :
Garam,
Cuka
Gula
Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik.
• Bahan Pewarna Alami
Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
Daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
Gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
Cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.
• Bahan Pewarna Buatan
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
amarant (pewarna merah)
tartrazine (pewarna kuning)
erythrosine (pewarna merah)
fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna kuning)
brilliant blue (pewarna biru).
• Penggunaan Yang Berlebihan
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak
Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor.
penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.
• Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis.
Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi.
Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam.
• Penggunaaanya
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan. Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan antara lain
Sirop
Es mambo
Kue atau roti
• Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?
• Pengertian
Bahan pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
• zat pengawet dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali.
ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen.
Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin-B.
• Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan.
Kalsium Benzoat
Sulfur Dioksida (SO2)
Kalium Nitrit
Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Asam Sorbat
Natrium Metasulfat
• Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain sebagai berikut:
Natamysin (mual, muntah )
Kalium Asetat (rusaknya fungsi ginjal )
Butil Hidroksi Anisol (BHA) (penyakit hati dan memicu kanker )
• Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam:
• zat penyedap aroma dan
• zat penyedap rasa.
• Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).
• Zat penyedap rasa
Banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar

Zat Adiktif dan Psikotropika
Pengertian Zat Adiktif dan Psikotropika
Zat adiktif adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan bagi pemakainya. sedangkan Psikotropika menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 adalah bahan atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat. Yang dimaksud berkhasiat psikoaktif adalah memiliki sifat mempengaruhi otak dan perilaku sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku pemakainnya.


MACAM-MACAM ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Zat adiktif dan psikotropika pada mulanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya: daun tembakau (Tobacco sp.), daun ganja (Cannabis sativa), opium (Papaver somniferum) dan kokain (Erythroxylum coca). Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan manusia dapat membuat berbagai jenis zat adiktif dan psikotropika buatan yang memiliki kemampuan sama dengan zat alami.
Beberapa contoh zat adiktif dan psikotropika adalah: 
Zat yang terkandung dalam rokok
Alkohol
Ekstasi
Sabu-sabu
Ganja
Opium
Kokain
Morfin
Heroin
yuuk kita simpulkan bersama tentang zat-zat apa saja yang terkandung dalam Zat adiktif dan psikotropika :
1. Zat dalam rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. 
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. 
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. 
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
2. ALKOHOL
Alkohol adalah minuman senyawa yang dapat memberikan efek samping kecanduan dan memabukan .Alkohol jika diminum oleh manusia dapat menyebabkan kantuk, bahkan ada yang bersifat racun, yaitu metanol
Efek setelah minum dalam jumlah besar : 
- banyak sekali berbicara 
- nausea ( ‘neg ) 
- muntah 
- sakit kepala, pusin
- rasa haus 
- rasa lelah 
- disorientasi 
- tekanan darah menurun 
- refleks melambat
Akibat Penggunaan – Jangka Panjang : 
- Kegelisahan 
- Gemetar / tremor 
- Halusinasi 
- Kejang-kejang 
- Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti otak dan hati
3. Ekstasi
MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine) atau yang umumnya dikenal sebagai ekstasi memiliki struktur kimia dan pengaruh yang mirip dengan amfetamin dan halusinogen. Ekstasi biasanya berbentuk tablet berwarna dengan disain yang berbeda-beda. Ekstasi bisa juga berbentuk bubuk atau kapsul.
Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstasi. Seringkali ekstasi dicampur dengan bahan-bahan berbahaya lainnya.
Nama-nama lain: Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dll.
Efek samping pada tubuh pemakaian ekstasi?
- Perasaan gembira yang meluap-luap.
- Perasaan nyaman.
- Rasa mual.
- Berkeringat & dehidrasi (kehilangan cairan tubuh).
- Meningkatnya kedekatan dengan orang lain.
- Percaya diri meningkat dan rasa malu berkurang.
- Rahang mengencang dan gigi bergemeletuk.
- Paranoia, kebingungan.
- Meningkatnya kecepatan denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah.
- Pingsan, jatuh atau kejang-kejang (serangan tiba-tiba)